JELAJAH PULAU MUNA, SURGANYA DANAU DAN PANTAI



JELAJAH PULAU MUNA, SURGANYA DANAU DAN PANTAI
Haloo...Sahabat Tarsius Adventour..
Kali ini Tarsius Adventour akan berbagi pengalaman ketika melakukan trip ke Pulau Muna. Untuk mencapai pulau Muna dapat menggunakan jalur laut dari Kota Kendari atau Kota Bau-Bau, menggunakan Kapal cepat atau bisa juga ditempuh melalui jalur darat.  Jika menggunakan jalur laut kita dapat lebih menghemat waktu perjalanan. Untuk biaya tiket kapal cepat kurang lebih Rp.200.000,-/orang.
Nah.. di Pulau Muna, tepatnya di Kabupaten Muna, terdapat beberapa ikon wisata utama yaitu Danau Napabale, Danau Ubur-Ubur Lohia, Pantai Meleura, Liang Kabori, Puncak Wakila, dan masih banyak lagi spot-spot wisata alam menarik lainnya.
Oke...Kali ini Tarsius Adventour akan bahas 5 wisata yang ikonik di Pulau Muna ini..

1. Danau Napabale
Danau Napabale berlokasi di desa lohia, yaitu 25 KM dari kota Raha, Muna. Lokasinya dapat di tempuh 20-30 Menit dengan perjalan darat (mobil/motor). Danau ini sangat terkenal di Muna karena merupakan lokasi liburan favorit. Danau ini terhubung langsung dengan laut melalui sebuah terowongan goa. Kita dapat menyusuri sepanjang area danau ini dengan menggunakan perahu yang dikemudikan masyarakat sekitar. Ketika air laut sedang surut, kita bahkan dapat menyusuri terowongan goa dan langsung tembus ke laut. Kondisi air danau Napabale ini sangat-sangat jernih bahkan terlihat dasar danaunya. bagi yang hoby bermain air ataupun berenang danau ini tentunya sangat mengasyikkan. Di tepian danau banyak warga sekitar yang berjualan makanan dan minuman ringan sehingga tidak perlu khawatir jika tidak membawa bekal.
 

2. Danau Ubur-Ubur Lohia
Muna memang surganya danau. salah satu danau yang juga terkenal adalah danau ubur ubur lohia. Danau ubur ubur terlatak didesa lohia kecamatan lohia. Seperti namanya, danau ini mempunyai keunikan karena di huni oleh komunitas ubur-ubur yang tidak menyengat, sehingga aman jika berenang di sekitar ubur-ubur tersebut. Jika biasanya kita menemukan ubur-ubur di laut, tapi di sini ubur-uburnya hidup di dalam danau. 
Sungguh Ekosistem yang unik bukan..?
Lokasi danau ubur-ubur Lohia ini berdekatan dengan danau Napabale. Dapat ditempuh dengan naik perahu dan melanjutkan dengan trekking (jalan kaki) selama sekitar 45-60 menit. Medan yang ditempuh juga sedikit sulit, karena memang belum ada akses jalan yang dibuka untuk umum. Namun perjuangan tersebut akan terobati dengan keindahan danaunya. Selamat berenang dengan ubur-ubur..  

3. Pantai Meleura
Sayang sekali jika keindahan pantai Meleura ini dilewatkan jika berkunjung ke Muna. Pantai Meleura ini bahkan dijuluki sebagai "Raja Ampat"nya Muna. Jika dilihat dari panorama atas kita dapat menyaksikan gugusan pulau-pulau karang yang terhampar indah dan juga gradasi warna biru air lautnya yang sangat indah.
Pengunjung dapat menikmati pantai dengan menyewa perahu nelayan menyusuri dan menikmati kesejukan pantai. Pengunjung juga dapat berenang, menyelam, snorkling atau bermain dengan pelampung Ban karet. di Lokasi ini sudah tersedia penyewaab fasilitas perahu, peralatan renang dan Ban pelampung. Ada juga kuliner khas yang dijajakan di sekitar pantai nya.
 
 

4. Liang Kabori
Bagi yang hoby wisata sejarah, maka liang kabori ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata anda. Di dinding-dinding gua banyak terdapat gambar lukisan prasejarah yang mengambarkan aktivitas masyarakat pada zaman purba seperti gambar perahu, bintang, berburu, bercocok tanam. Uniknya gua ini terdapat lubang rahasia yang masyarakat sekitar menyebutnya sebagai lubang tak berujung. Bagi pengunjung yang baru pertama kali ketempat ini dapat menyewa pemandu wisata melihat dan menyusuri lingkungan gua yang konon gua ini penuh peninggalan sejarah yang panjang, sejak zaman puba kala dimana belum mengenal kehidupan modern. 
Hal yang unik dari sekian banyak gambar di dinding Goa adalah adanya gambar layang-layang yang akhirnya membuktikan bahwa layang-layang tertua di dunia berasal dari daerah Muna. penemuan ini berangkat dari hasil hasil penelitian Wolfgang di Pulau Muna yang kemudian dituangkan dalam tulisan berjudul “The First Kitman” dan diterbitkan di majalah Jerman tahun 2003. Wolfgang menemukan sebuah lukisan di dalam dinding Gua dimana pada lukisan tersebut tergambar sosok yang sedang menerbangkan layang-layang, kemudian setelah diteliti lebih lanjut disimpukan bahwa lukisan di dinding gua tersebut berasal dari zaman Mesolitik atau sekitar 9000-5000 tahun sebelum masehi..Layang-layang tersebut dikenal dengan nama KAGHATI-KALOPE....
wooow sejarah yang sangat kereeennn...Pulau Muna adalah tempat manusia pertama kali mengenal dan menerbangkan layang-layang..
 
 

5. Puncak Wakila
Nah kalau tempat ini cocok bagi anda yang hobi berfoto selfie ataupun ramai ramai bersama teman. Tempat Wisata ini tergolong baru dan merupakan hasil kreatifitas masyarakat sekitar yang menyulap daerah bukit/gunung berbatu menjadi spot fotografi yang sangat indah. untuk berfoto di puncak. Terdapat beberapa spot foto menarik misalnya gembok cinta, gubuk cinta, burung garuda, bingkai love, dan lain-lain. Tempat wisata "kekinian" ini cukup menyita perhatian banyak orang. Setiap harinya ribuan orang datang ke sini untuk sekedar mengabadikan momen berfoto di puncak bukit. 
Lokasi puncak wakila dapat di tempuh 15 menit dari pusat kota raha berada di desa kondongia kecamatan lohia. dari puncak Wakila ini kita dapat menikmati keindahan kota Raha, Muna secara menyeluruh hingga ke laut.




Komentar