Kali ini Tarsius Adventour mereview beberapa spot air terjun yang ada di Kecamatan Kapontori. Mungkin masih sangat jarang sekali mendengar tentang nama daerah ini. Yahh.. memang sangat luput dari pemberitaan media, karena letaknya juga yang cukup jauh dari hiruk pikuk kota-kota besar. Tapi meskipun sepi dari pemberitaan, daerah ini ternyata menyimpan keindahan alam yang sangat luar biasa indah...
Oh ya..biar gak bingung, ini kami sajikan gambaran posisi atau titik lokasi Kecamatan Kapontori di Peta Indonesia. :)
"oooo disitu tooo...."
Naahh.. Jadi sudah tau kan lokasinya.. (pasti sudah membayangkan betapa jauhnya hehehe)... Tenang.. dekat kok..kan sudah ada bandara nya..
Kecamatan Kapontori tepatnya berada di wilayah administratif Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kecamatan Kapontori ini berjarak sekitar 50 km dari Kota Bau-Bau atau dengan waktu tempuh perjalanan darat (mobil/motor) sekitar +/-90 menit. Mata pencaharian utama masyarakat Kapontori adalah sebagai petani sawah, kebun dan juga nelayan. di Kecamatan Kapontori terdapat kawasan hutan lindung yang dikenal dengan nama hutan Lambusango. Hutan ini menyimpan sangat banyak potensi baik dari aspek lingkungan maupun ekonomi. Kondisi hutannya masih sangat asri, flora dan fauna, sungai, dan tentunya pemandangan air terjunnya.
Situs air terjun di Hutan Lambusango, Kapontori ini sungguh luar biasa indahnya, dan uniknya, beberapa spot air terjun tersebut belumlah begitu lama terpublish sehingga belum begitu dikenal secara luas. Hal ini mungkin karena akses masuk yang cukup jauh ke dalam hutan yang lebat dan juga faktor teknologi informasi pada 4 hingga 7 tahun yang lalu belum secepat saat ini. Berikut beberapa review dan dokumentasi mengenai spot air terjun di Kecamatan Kapontori, dengan pemandangan yang menakjubkan.
Oh ya..biar gak bingung, ini kami sajikan gambaran posisi atau titik lokasi Kecamatan Kapontori di Peta Indonesia. :)
"oooo disitu tooo...."
Naahh.. Jadi sudah tau kan lokasinya.. (pasti sudah membayangkan betapa jauhnya hehehe)... Tenang.. dekat kok..kan sudah ada bandara nya..
Kecamatan Kapontori tepatnya berada di wilayah administratif Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kecamatan Kapontori ini berjarak sekitar 50 km dari Kota Bau-Bau atau dengan waktu tempuh perjalanan darat (mobil/motor) sekitar +/-90 menit. Mata pencaharian utama masyarakat Kapontori adalah sebagai petani sawah, kebun dan juga nelayan. di Kecamatan Kapontori terdapat kawasan hutan lindung yang dikenal dengan nama hutan Lambusango. Hutan ini menyimpan sangat banyak potensi baik dari aspek lingkungan maupun ekonomi. Kondisi hutannya masih sangat asri, flora dan fauna, sungai, dan tentunya pemandangan air terjunnya.
Situs air terjun di Hutan Lambusango, Kapontori ini sungguh luar biasa indahnya, dan uniknya, beberapa spot air terjun tersebut belumlah begitu lama terpublish sehingga belum begitu dikenal secara luas. Hal ini mungkin karena akses masuk yang cukup jauh ke dalam hutan yang lebat dan juga faktor teknologi informasi pada 4 hingga 7 tahun yang lalu belum secepat saat ini. Berikut beberapa review dan dokumentasi mengenai spot air terjun di Kecamatan Kapontori, dengan pemandangan yang menakjubkan.
1. Air terjun Lapangan
Air terjun Lapangan tepatnya berlokasi di Dusun Kaweli, Kec. Kapontori, Kab. Buton. Entah siapa yang pertama kali memberikan nama air terjun lapangan ini. Mungkin saja karena kontur batuannya terhampar datar dan luas sehingga disebut sebagai "lapangan". Yang unik di air terjun ini adalah ketika debit air nya cukup besar, maka terlihat airnya seperti "selimut air" yang membungkus batuan besar, rasanya seperti sangat lembut. yang surprise dan bikin wooow di air terjun ini adalah karena kita bisa juga berjalan di atas batu batu "berselimut air" itu tanpa harus takut terpeleset. Ini karena bentuk gugusan batuan kapurnya yang sangat besar dan terhampar datar. Permukaan batuannya juga agak kasar karena adanya kerak-kerak kapur yang merupakan ciri khas permukaan batuan kapur. Di bawah terjunannya juga ada kolam besar dengan diameter sekitar 10 meter, dan kedalaman sekitar 5 meter. terlihat warna airnya jika terkena pantulan sinar matahari seperti hijau. hal ini karena pengaruh alga dan lumut di air dan di dinding batuan kapurnya.
Nah...sebagai catatan penting, bagi para traveler yang tergiur ingin ke lokasi ini perlu dan sangat perlu memperhatikan hal berikut ;
Yang pertama adalah soal akses menuju air terjun ini yang masih belum baik karena maklum saja ini masih dalam kawasan hutan lindung yang sangat alami. untuk itu bagi para traveler, perlu mempersiapkan fisik yang prima, selain itu perlengkapan outdoor yang memadai juga harus dipakai seperti jacket outdoor, sendal/boot trecking, daypack. Perlengkapan outdoor sangat dibutuhkan sebagai perlengkapan keamanan karena lokasinya yang mewajibkan kita harus melewati hutan, menyusuri tepian sungai, dan juga menyeberangi aliran sungai berbatu. Sangat dibutuhkan kehati-hatian dan juga bantuan guide berpengalaman yang paham medan untuk mengantar ke lokasi ini.
kemudian hal kedua yang perlu diperhatikan jika ingin mengunjungi lokasi ini adalah perlu menjaga betul kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan di lokasi, dan juga perlu menjaga sikap dengan tidak takabur atau melakukan hal-hal yang tidak etis ketika memasuki atau berada dalam kawasan hutan.
hal ketiga adalah karena lokasi ini berada di tengah hutan, maka kendaraan tentu tidak akan bisa masuk. dan tentunya tidak adapula fasilitas fisik di tempat ini seperti WC umum ataupun tempat ganti pakaian. yah memasuki kawasan ini benar benar seperti memasuki "rumah tarzan" hehehe. Oh ya sebagai gambaran, perjalanan dengan berjalan kaki dari titik parkir kendaraan berjarak sekitar 2-3 km, dengan waktu tempu berjalan kaki antara 50 -70 menit.
kemudian hal kedua yang perlu diperhatikan jika ingin mengunjungi lokasi ini adalah perlu menjaga betul kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan di lokasi, dan juga perlu menjaga sikap dengan tidak takabur atau melakukan hal-hal yang tidak etis ketika memasuki atau berada dalam kawasan hutan.
hal ketiga adalah karena lokasi ini berada di tengah hutan, maka kendaraan tentu tidak akan bisa masuk. dan tentunya tidak adapula fasilitas fisik di tempat ini seperti WC umum ataupun tempat ganti pakaian. yah memasuki kawasan ini benar benar seperti memasuki "rumah tarzan" hehehe. Oh ya sebagai gambaran, perjalanan dengan berjalan kaki dari titik parkir kendaraan berjarak sekitar 2-3 km, dengan waktu tempu berjalan kaki antara 50 -70 menit.
Untuk vidio air terjun lapangan, dapat dilihat di link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=XSAfrJN7I8M
2. Air terjun Kandawu-Ndawuna
Air terjun Kandawu-Ndawuna berlokasi di Desa Wakuli, Kecamatan Kapontori. Untuk mencapai lokasi air terjun ini, dari jalan poros dapat masuk dengan menggunakan kendaraan motor ataupun mobil. Namun harus berhenti ketika sudah akan masuk ke dalam kawasan hutan Lambusango. Perjalanan memasuki kawasan hutan kurang lebih berkisar antara 30-45 menit. Yah memang sedikit membutuhkan perjuangan untuk sebuah keindahan. Dan sebuah jaminan, lelah itu pasti akan terbayar setelah melihat langsung keindahan air terjunnya. EKSOTIK.
Air terjun ini juga masih berada di dalam kawasan Hutan Lambusango. Diberi nama "Kandawu-ndawuna" yang berarti air yang jatuh-jatuh. Penamaan ini dari masyarakat sekitar, yah mungkin karena kontur bebatuan air terjunnya yang bertingkat-tingkat dengan air yang tak pernah berhenti berjatuhan dari atasnya. Ada tiga tingkatan di air terjunnya, namun hanya ada dua tingkatan yang cukup tinggi. Terjunan tingkat pertama tingginya mencapai sekitar 20 meter, terjunan tingkat kedua hanya sekitar 2 meter, dan terjunan tingkat ketiga tingginya sekitar 8 meter.
Pada ketiga tingkatan air terjun itu terdapat kolam besar dibawahnya. tentu dengan aman kita dapat meloncat dari tebing-tebingnya dan menceburkan diri ke dalam airnya. Sensasinya sangat segar dan dingin (serasa lupa utang dan masalah duniawi... hehehe). Byuuurrr dan Byuuur . Tentu tak akan sekali saja meloncat karena akan pasti ketagihan....Berdiri di sekitar air terjunnya pun akan membuat pakaian kita akan basah kerena terkena percikan embun air terjunnya yang terbawa angin.
Sungguh pengalaman yang harus dicoba karena pengalaman ini terlalu sulit untuk di bayangkan namun terlalu mudah untuk dikenangkan jika sudah pernah ke lokasi ini...hehehe..
lihat keindahan air terjun kandawu-ndawuna di Link berikut ;
https://www.youtube.com/watch?v=m_t1g8RGNxM
3. Air terjun Bumbula
Oke... masih ada lagi... Benar benar nih Kapontori memang Surganya wisata air terjun. Spot air terjun yang ketiga ini dinamakan "Air terjun Bumbula" . Spot ini baru saja populer, perkiraan sejak pertengahan tahun 2016. Lokasinya berada di wilayah Kelurahan Watumotobe, Kecamatan kapontori. mencapai air terjun ini tidak begitu jauh dengan waktu tempuh perjalanan dengan berjalan kaki memasuki hutan yaitu sekitar 30 menit dri tempat pemberhentian kendaraan.
Hal yang berbeda dari kedua air terjun yang disebutkan sebelumnya adalah, Air terjun ini tidak mempunyai terjunan yang tinggi tetapi mempunyai keunikan dimana aliran airnya melebar mengikuti permukaan bebatuan yang bertingkat-tingkat kecil. keunikan lainnya juga karena banyaknya pohon pohon besar yang tumbuh di atas bebatuan yang dilalui air. Sungguh terlihat masih sangat sangat alami.
Berada di air terjun ini rasanya hanyut terbawa alunan ricik aliran air yang tenang, damainya suara gesekan dedaunan serta riuh kicauan burung. Suasananya juga sangat teduh dan rindang karena tertutupi penuh oleh kanopi pohon. Dijamin pasti ingin berlama-lama di lokasi ini.
Ait trrjun lapangan tu nama sebenarnya adalh Air terjun Kolambu., cuman anak2 dikaweli mengatakn Air terjun Lapangan, krena medannya yg datar seperti lapangan. Tpi kata org Tua dulu, namanya Air Kolambu.
BalasHapus👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapus